2 Kisah Duka yang Pasti dialami Saat Menjadi Seorang Blogger ini merupakan artikel yang ditulis berdasarkan kisah nyata dari serita saya sendiri saat menekuni dunia blogging. Kisah yang diceritakan disini adalah kisah duka alias kisah yang tidak enak.
Banyak artikel yang membahas tentang seribu kesuksesan
menjadi seorang blogger atau kisah sukses blogger. Namun dibalik kesuksesan
seorang blogger tersebut tersimpan begitu banyak cerita pahit yang tidak
diketahui banyak orang. Cerita kesuksesan blogger yang bahkan kini telah mendunia
sekalipun tidak terlepas dari banyaknya kegagalan yang dialami. Begitu banyak
waktu dan uang yang dikorbankan tetapi tetap saja hasil penghasilan manjadi
seorang blogger tidak memadai.
Cerita Menyedihkan Menjadi Seorang Blogger
Dicap pengangguran
Duka menjadi seorang blogger yang pertama itu adalah
siap-siap saja dicap pengangguran oleh orang-orang terdekat kita, baik itu
keluarga maupun tetangga. Bagaimana tidak dikatakan seorang pengangguran kalau
pekerjaan kita setiap harinya adalah pekerjaan yang tidak keluar dari rumah.
Aktivitas blogger cukup hanya dilakukan didalam rumah dengan hanya komputer dan
koneksi internet. Tidak ada salah dan tidak ada benarnya juga orang-orang yang
mencap diri kita sebagai pengangguran tersebut.
Tidak salah karena memang mereka
tidak mengetahui dunia pekerjaan seperti apa yang kita geluti karena pekerja
keras menurut mereka selama ini adalah pekerjaan yang keluar rumah dan
mengeluarkan keringat serta memeras otak sedangkan pekerjaan blogging adalah
hanya pekerjaan yang hanya mengandalkan kekuatan fikiran atau otak, mungkin
akan ada saatnya kita mengandalkan otot saat kita pergi sebentar keluar membeli
paket internet karena kehabisan kuota saat ngeblog. Tidak benar adalah karena memang tidak dibenarkan menjudge atau
menuduh seseorang pengangguran tanpa tahu aktivitas apa sebenarnya yang
dilakukan didalam rumah. Kondisi pertama ini memang sangat menguji mental kita
menjadi soerang blogger, apakah sikap kita berhenti dan mencari pekerjaan yang
bisa dilihat kasat mata oleh mereka dengan tujuan agar tidak dicap pengangguran
ataukah tetap bertahan dengan status pengangguran yang mereka sematkan dengan
resiko kesuksesan tanpa batas yang tangah menunggu mu diujung akhir perjuangan
mu. Itu pilihan mu !!
Tidak punya penghasilan tetap
Resiko menjadi seorang blogger yang kedua adalah tidak punya
penghasilan tetap. Bersyukur jika status anda sekarang adalah seorang web
master atau ahlinya blogger dengan penghasilan yang sudah sangat mencukupi
untuk hidup. Namun apa jadinya jika posisi anda sekarang masih pada kondisi
penghasilan yang tidak mencukupi atau bahkan belum punya penghasilan sama
sekali selama menekuni dunia blogging, namun tetaplah bersyukur karena kita
diijinkan oleh Yang Kuasa untuk tetap menjadi pembelajar sejati terutama dalam
mendalami dunia blogging. Tindakan pertama bersyukur dan tindakan berikutnya
adalah tetap belajar dan jangan menyerah karena belum membuahkan hasil.
Tetap mencintai
pekerjaan blogging. Memang tidak mudah mempertahankan pekerjaan yang selama ini
belum memberikan hasil pada diri kita. Tetapi jika tidak demikian pilihan apa
lagi yang akan diambil ? Menyerah. Jika dengan menyerah dan berhenti blogging
sudha pasti akan selamanya tidak punya penghasilan dari blogging.
Apalagi bagi mereka yang bisa dikatakan sangat berani dengan
memberikan full waktunya untuk dunia blogging namun tentunya kondisi tidak
punya penghasilan ini sangat mengkhawatirkan dan mungkin jika ditambah lagi
dengan menanggung beban kebutuhan keluarga. Namun saya yakin keranian besar
akan dibayar juga dengan keberhasilan besar dalam dunia blogging. Secara logika
jika difikirkan orang yang menaruh waktunya full akan lebih cepat dalam
mempelajari dunia blogging daripada orang yang memberikan setengah waktunya,
dari sana akan terlihat orang yang memberikan waktunya full kan lebih cepat
sukses dari pada orang yang tidak meberikan full waktunya untuk blogging.


0 komentar:
Post a Comment